
Mungkin kita terlalu sering menilai sesuatu hanya berdasarkan kepada penglihatan mata kita saja. Itulah pelajaran berharga yang saya dapatkan, ketika saya melihat seorang ibu berpenampilan lusuh singgah di masjid. Jika kita dilihat secara sepintas maka akan muncul dalam persepsi kita "tukang minta-minta, terbelakang, hanya mampir tidur, dan lain sebagainya (pokoknya yang jelek2 lah)."
Tapi, ternyata persepsi yang hanya berasal dari penglihatan sepintas ini kemudian terbalik 180 derajat, ketika saya mendengar suara menggetarkan ibu tersebut sedang membaca ayat-ayat suci al Quran. Saya jadi malu dengan diri sendiri...
Kita semua percaya bahwa ada hal-hal di dunia ini yang abstrak dan sebagian lagi nyata, tetapi pada dasarnya semua hal tersebut ialah simbol yang tunduk pada interpretasi kita. Dalam sebuah buku, saya dapati pernyataan bahwa al Quran menegaskan pula bahwa realitas dari sesuatu bukanlah apa yang kita lihat, tetapi apa yang kita persepsi. Maka kata "mempersepsi" mempunyai maksud yang jauh dari sekedar kata "melihat". dalam surat al Hajj : 46 disebutkan, " maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. (QS. 22:46)"
Penglihatan kita secara normal tergantung pada kerja mata, obyek, dan pencahayaan. Maka, tidak heran apabila kita cenderung mempercayai apa yang kita lain. Hal ini terbukti dengan pemakaian kosa kata sehari-hari kita, antara lain ; "menurut pandangan saya", "saksi mata", pengamat", dll".
Oleh karena itulah, kita perlu untuk "melihat" dibalik apa yang sekedar kita lihat. Bukan terjebak pada hal-hal yang bersifat "nyata", karena bisa jadi mata kita malah menipu kita. Seperti kasus saya di atas. Lantas pertanyaannya ialah, saran apa yang paling tepat untuk melakukan persepsi terhadap sesuatu?. Al Quran telah menjelaskan agar kita menggunakan HATI (qolbu). Hati untuk "melihat yang benar-benar ada". Dan jangan mudah percaya dengan mata kita, apalagi mata orang lain..he,
Oleh : triyanto p. nugroho, staf KPT Tutorial FISE UNY
0 komentar:
Posting Komentar